Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Walanae-Cenranae menggelar Sidang Komisi dan Sidang Pleno Tahun 2025 dengan agenda pembahasan isu strategis terkait degradasi lingkungan Sungai Suso, Sungai Suli, dan Sungai Larompong, serta sinkronisasi program dan kegiatan pengelolaan SDA WS Walanae-Cenranae dan pedoman Indeks Ketahanan Air (IKtA). Kegiatan berlangsung di Aula Bappelitbangda Kabupaten Luwu, Belopa, Rabu (1/10/2025).
Kepala Sekretariat TKPSDA Wilayah Sungai yang diwakili Ketua Tim Pelaksana Urusan Perencanaan OP SDA BBWS-PJ, Abd. Latif, menjelaskan kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi penyebab degradasi lingkungan sungai secara komprehensif, baik dari faktor hidrologi, tata ruang, maupun perilaku masyarakat.
“Untuk memastikan bahwa seluruh upaya dalam rencana pengelolaan sumber daya air berjalan selaras serta efisien dan tepat sasaran,” ujarnya.
Bupati Luwu, Patahudding, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan sungai secara terpadu dari hulu hingga hilir agar mampu memenuhi kebutuhan air baku minum maupun irigasi. Menurutnya, kualitas sungai mengalami degradasi akibat bencana alam, salah satunya banjir pada Mei 2024 yang merusak infrastruktur dan mengubah morfologi sungai.
“Saya harap kegiatan ini dapat menghasilkan kebijakan atau rekomendasi terkait pemanfaatan ruang yang ramah lingkungan serta pengelolaan daerah aliran sungai yang berkelanjutan dan tentu bermuara pada kemakmuran masayarakat,” kata Patahudding.
Ia menambahkan, sidang komisi dan pleno TKPSDA ini merupakan momentum untuk menyamakan persepsi, memperkuat kolaborasi, serta merumuskan peta jalan pemulihan daerah aliran sungai.
“Kita jadikan ruang ini sebagai tempat berbagi ide, mengajukan solusi inovatif, dan bersama-sama menyusun roadmap pemulihan DAS kita,” tambahnya.
Patahudding juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran TKPSDA, narasumber, dan peserta sidang atas dedikasi dan perhatian terhadap isu lingkungan. Ia berharap hasil pertemuan ini membawa manfaat besar bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah sungai Walanae-Cenranae.











