Makassar, InfoPublik – Bupati Luwu, H Basmin Mattayang Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kabupaten Luwu yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, Ridwan Tumbalolo menghadiri High Level Meeting
TPID Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Selatan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Jumat, (15/11/2019).
Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah yang memimpin langsung High Level Meeting tersebut menjelaskan pada triwulan III tahun 2019, ekonomi Sulawesi Selatan tercatat tumbuh 7,21persen dan menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Adapun Inflasi Sulawesi Selatan pada tahun 2019 diperkirakan berada pada rentang 3,5% +/-1% (tiga koma lima persen, plus minus satu persen).
“Inflasi Sulsel diperkirakan berada di range 3,5 persen, plus minus 1 persen. Namun tetap perlu diantisipasi peningkatan harga menjelang akhir tahun,” kata Nurdin Abdullah.
Bupati Luwu, H Basmin Mattayang didampingi Sekda Luwu, Ridwan Tumbalolo usai rapat menjelaskan bahwa dalam high level meeting, peserta merumuskan strategi pengendalian inflasi di daerah Tahun 2019 khususnya menghadapi Natal 2019 dan tahun baru 2020 serta penguatan strategi tim pengendali inflasi daerah dalam jangka Panjang.
“Sesuai pemaparan bapak Gubernur Sulsel saat rapat tadi, pengendalian inflasi perlu dilakukan secara struktural melalui tiga strategi utama, yaitu pertama dengan produksi melalui penguatan produksi dan distribusi, kedua, melalui teknologi dengan penguatan riset dan aplikasi teknologi tepat guna dan yang ketiga adalah melalui pembiayaan dengan penguatan skim pembiayaan produksi pertanian”, kata H Basmin Mattayang
Sedangkan Pelaksana harian Tugas Ketua TPID Kabupaten Luwu, Ridwan Tumbalolo, menjelaskan bahwa dari 17 Komoditas yang paling sering menyebabkan inflasi, terdapat empat komoditas utama yang masuk dalam skala prioritas.
“Ada empat (4) komoditas utama yang dijadikan skala prioritas dalam rapat dengan TPID kabupaten/Kota Se sulsel, yaitu Beras dengan bobot inflasi 4,81 persen, ikan bandeng, daging ayam ras, dan ikan cakalang. keempat komoditas pangan ini mendapatkan perhatian karena persistensi yang tinggi disertai bobot yang dominan dibandingkan komoditas lainnya”, kata Ridwan Tumbalolo
Selain pembahasan komoditas pangan, sebagian besar kepala daerah mengangkat persoalan kelangkaan bahan bakar dan gas elpiji di daerah masing-masing.
Kegiatan ini dihadiri pula Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani, para anggota Forkopimda, Bupati/Wali kota dan pimpinan perbankan dan Kepala OJK Regional 6, Sulampua Zulmi dan Ketua MUI Sulsel, KH Sanusi Baco.