Belopa, InfoPublik – Bupati Luwu H Basmin Mattayang didampingi oleh Sekda Luwu, Ridwan Tumbalolo, para kepala OPD lingkup pemerintah kabupaten Luwu, tokoh adat dan tokoh masyarakat meninjau lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksaan ritual adat Maccera Tasi di pelabuhan Ulo-ulo kota Belopa, kamis (22/8/2019)
Sebagaimana telah diketahui, Kedatuan Luwu ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke – XIII tahun 2019 yang direncanakan berlangsung 6-13 september 2019 dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah ritual adat Maccera Tasi yang pelaksanaannya dipusatkan di kabupaten Luwu pada tanggal 10 september 2019.
Maccera Tasi merupakan pesta atau ritual adat yang menggunakan laut sebagai sarananya sehingga untuk pelaksanaan acara Maccera Tasi pada FKN XIII kali ini, pelabuhan Ulo-ulo menjadi pilihan tempat acara.
“Acara Maccera Tasi ini akan dihadiri dan disaksikan langsung oleh raja-raja dari seluruh nusantara, bahkan raja-raja dari negara tetangga juga akan hadir, sehingga kita harus mempersiapkan kegiatan ini sebaik mungkin. Saya harap kepala OPD, Camat, kepala desa hingga masyarakat bahu membahu mensukseskan acara ini, suksesnya acara ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita masyarakat kabupaten Luwu”, kata H Basmin Mattayang
Dalam peninjauan lokasi kegiatan, Bupati Luwu kepada Sekda Luwu, kepala OPD, Camat Belopa dan Tokoh adat menitipkan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mensukseskan acara Maccera Tasi.
“Karena yang datang ini adalah raja-raja se Nusantara dan raja dari negara tetangga, sehingga yang perlu menjadi perhatian kita semua adalah bagaimana memberikan kesan baik kepada mereka terutama menyangkut kenyamanan, kebersihan, keindahan dan pelayanan kepada mereka. H-5 tenda-tenda sudah harus mulai terpasang, Bala suji atau panggung tempat perjamuan para raja harus didesain sedemikian rupa sehingga mereka dapat menyaksikan dengan leluasa proses acara ritual maccera tasi ini”, Pesan H Basmin Mattayang
Khusus Camat dan kepala Desa Se kecamatan Belopa bersama masyarakatnya ditugaskan untuk menjaga kebersihan lokasi kegiatan termasuk dengan membongkar rumah-rumah dadakan yang pada malam hari dioperasikan sebagai café disekitar dermaga pelabuhan Ulo-ulo.
“Bongkar saja dulu rumah-rumah itu untuk menjaga kebersihan lokasi, setelah acara kita carikan solusi pemiliknya bagaimana menata dan mengembangkan usahanya melalui ekonomi kreatif”, Tutupnya H Basmin Mattayang.