Ponrang, InfoPublik – Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Luwu menggelar Pelayanan Keluarga Berencana dengan melakukan pemasangan alat kontrasepsi jangka Panjang secara serentak diseluruh Puskesmas dalam wilayah kabupaten Luwu, Senin (16/3/2020)
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu, Hj Hayarna Basmin yang menghadiri pelayanan KB di Puskesmas Ponrang mengatakan bahwa program KB tidak hanya berbicara penggunaan dan manfaat dari pada alat kontrasepsi.
“Jika membahas Program Keluarga Berencana, kita tidak hanya membahas bagaimana penggunaan dan manfaat dari alat kontrasepsi saja melainkan yang paling utama adalah bagaimana kita melakukan pembinaan ketahanan keluarga menuju keluarga kecil, Bahagia, sejahtera dan berkualitas”, Kata Hj Hayarna Basmin
Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Hj Hayarna Basmin maka perlu menerapkan program KB, salah satu diantaranya adalah menghindari 4T, yaitu melahirkan Terlalu Muda, Terlalu banyak anak, Terlalu rapat (jarak kelahiran anak) dan melahirkan terlalu Tua.
“Usia Ideal bagi Pria untuk menikah adalah 25 tahun sedangkan bagi wanita adalah 20 tahun. Mengatur jarak kelahiran anak itu sangat penting terutama bagi pasangan yang belum mapan karena akan menjadi beban dalam keluarga jika anak banyak tetapi tidak ditopang dengan perekonomian yang memadai. Banyaknya bayi lahir dalam keadaan stunting dikarenakan kurangnya asupan gizi dari ibunya saat hamil”, jelas Hj Hayarna Basmin
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Hj Hasliana Nurdin menjelaskan bahwa pelaksanaan pelayanan KB ini bertujuan untuk memberikan pelayanan KB secara gratis kepada seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) demi mewujudkan kesejahteraan keluarga dengan mengatur jarak kelahiran anak.
“Hari ini kita lakukan pemasangan alat kontrasepsi secara gratis kepada akseptor diseluruh puskesmas dalam wilayah Kabupaten Luwu. Sebanyak 266 akseptor yang akan kita layani hari ini, dimana sebanyak 258 akseptor akan dipasangkan alat kontrasepsi jenis implant dan 8 akseptor menggunakan IUD. Insya Allah untuk tahun 2020 ini kita menargetkan melayani sebanyak 1037 akseptor”, kata Hj Hasliana Nurdin.