Belopa, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Luwu kembali memfasilitasi kedatangan 99 orang warga Luwu Raya pengungsi kerusuhan Wamena, Papua. Kedatangan para pengungsi diterima langsung oleh Bupati Luwu, H Basmin Mattayang, Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak dan Kapolres Luwu, AKBP Dwi Santoso di rumah jabatan Bupati Luwu, kelurahan Pammanu kecamatan Belopa utara, Jumat (18/10/2019)
Koordinator Relawan Pengungsi Wija To Luwu (WTL), Indira Kasim mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi sikap kepedulian pemerintah kabupaten Luwu terhadap kondisi pengungsi WTL di posko pengungsian Sentani, Papua
“Sehari setelah kerusuhan yang terjadi, tepatnya pada tanggal 24 september 2019, saya dan beberapa teman relawan sepakat untuk membuat posko pengungsian dan mulai bergerak menjemput keluarga asal Luwu Raya yang menyelamatkan diri di beberapa tempat termasuk Base camp TNI-Auri, penjemputan ini kami lakukan hingga tanggal 5 oktober 2019. Dan pada tanggal 3 oktober, tim kemanusiaan dari pemkab Luwu datang langsung melakukan pemeriksaan kesehatan, memberikan obat-obatan sekaligus melakukan pendataan para pengungsi. Bahkan kami juga di beri bantuan dana senilai 100 juta rupiah, sehingga pada hari ini kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi sikap dan kepedulian pemerintah kabupaten Luwu terhadap WTL pengungsi kerusuhan Wamena”, kata Indira Kasim
Sebagai bukti penggunaan dana, Indira Kasim menyerahkan laporan pertanggungjawaban keuangan kepada Bupati Luwu.
Bupati Luwu H Basmin Mattayang dalam sambutannya mengatakan bahwa sejak beredarnya informasi kerusuhan di Wamena, ibukota kabupaten Jayawijaya, Papua pada tanggal 23 september 2019 lalu, pemerintah kabupaten Luwu sudah mulai gelisah dan kuatir setelah mendengar kabar banyak warga WTL yang mengungsi di beberapa posko.
“Setelah mendengar kabar kalau keluarga WTL banyak mengungsi di posko-posko yang dibuat para relawan, pemerintah kabupaten Luwu langsung membentuk Tim untuk berangkat ke Papua. Tugas Tim yang dipimpin oleh dr Daud dari dinas kesehatan dan beberapa pengurus organisasi Pemuda Pancasila, selain melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan obat-obatan, mereka juga bertugas untuk melakukan pendataan yang bertujuan mengetahui berapa jumlah WTL yang akan kita fasilitasi kepulangannya ke kampung halaman di tanah Luwu ini. Dan itu kita buktikan hingga hari ini adalah gelombang ke 4 atau yang terakhir kedatangan WTL”, kata H Basmin Mattayang
Bupati Luwu juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran kepulangan para pengungsi, terutama koordinasi yang dilakukan Polres Luwu dengan Polda Sulselbar untuk melakukan pengawalan berantai dari setiap kabupaten yang dilalui rombongan bus pengungsi sampai tiba di tanah Luwu, koordinasi Dinas Perhubungan Luwu dengan Perum angkutan Damri Makassar untuk mengangkut para pengungsi, bantuan logistik dari Dinas Sosial dan BPBD Luwu, Bantuan Pengawalan dari satuan Pol PP kabupaten Luwu, tim medis dari Dinas kesehatan dan Partisipasi aktif dari organisasi Pemuda Pancasila serta semua pihak yang terlibat namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Berdasarkan laporan Koordinator relawan pengungsi Papua, total pengungsi WTL yang terdata berjumlah 567 orang, kepulangan menggunakan pesawat Hercules 2 kali dan menggunakan kapal laut 2 kali. Sebanyak 105 orang dijemput langsung oleh keluarganya.
Setelah penyambutan di rumah jabatan Bupati Luwu, kemudian para Camat membantu warganya yang tercatat sebagai pengungsi untuk selanjutnya diantar hingga ke rumahnya masing-masing.