Belopa, InfoPublik – Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Luwu menggelar Pelatihan Pengambilan Swab bagi tenaga kesehatan se Kabupaten Luwu di aula kantor Bappeda, Kamis (5/11/2020)
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, dr H Makhdur, M. Kes. dalam sambutannya mengatakan pentingnya untuk melakukan deteksi terhadap penyakit covid-19 sehingga dapat segera dilakukan antisipasi untuk memutuskan mata rantai penularan covid-1.
“Selain petugas laboratorium kesehatan, kegiatan ini sengaja kita ikutkan pula petugas Surveilance dari 22 Puskesmas yang ada di Kabupaten Luwu. Hal ini bertujuan agar jika terdapat kasus covid-19 yang reaktif di wilayahnya, maka dapat langsung turun kelapangan melakukan survey dan memberikan penyuluhan tentang tindakan yang perlu dilakukan masyarakat jika salah satu anggota keluarganya terinfeksi covid-19, sehingga mata rantai penularannya dapat diantisipasi sedini mungkin”, kata dr Makhdur.
Selain itu, plt Kadinkes luwu juga tetap mengingatkan bagi tenaga kesehatan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Sebanyak 44 orang petugas Surveilance dan petugas Laboratorium Puskesmas se Kabupaten Luwu mengikuti kegiatan ini. Secara bergantian, materi dibawakan oleh dr. Wihartanti, Sp. THT (dokter specialis THT dari Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa), dr. Rosnawary. M. Tr. Adm. Kes (Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Serta Tim Laboran RSUD Batara Guru Belopa
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Ketua Gugus Tugas Covid-19 yang sekaligus Bupati Luwu, Bapak H Basmin Mattayang dan Ketua Gugus Harian, AKBP Fajar Dani Susanto untuk memberi pengetahuan serta keterampilan bagi petugas laboratorium dan survailans di 22 puskesmas se kabupaten Luwu, sehingga kedepannya mereka mampu melakukan edukasi serta pengambilan swab bagi masyarakat yang kontak erat atau pun memiliki gejala yang dicurigai terinfeksi covid-19”, jelas dr. Rosnawary