Belopa, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Luwu bekerjasama dengan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menggelar kegiatan Edukasi Keuangan bagi kaum Perempuan di Aula Andi Kambo, Kompleks Perkantoran Bupati Luwu, Kamis (24/7/2025).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, Drs. H. Sulaiman, MM. Hadir Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan, Aryanto, S.Si., M.M, Kepala BPS Kabupaten Luwu, Andi Cakra Atmajaya, Kabag Ekonomi Setda Luwu, Hj. Irmawati, Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu, Hj. Kurniah Patahudding, A.Md, Ketua DWP Kabupaten Luwu, Hj. Kartini Sulaiman, Pengurus Cabang Bhayangkari Luwu, Henny Yoseph, perwakilan organisasi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Luwu dan para peserta kaum perempuan perwakilan dari desa dan Kelurahan.
Dalam sambutannya, H. Sulaiman mengatakan bahwa melalui kegiatan Edukasi Keuangan ini para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai cara mengelola keuangan rumah tangga secara bijak serta lebih waspada terhadap segala bentuk tawaran keuangan yang mencurigakan.

“Jangan mudah tergiur oleh iming-iming keuntungan tinggi dalam waktu singkat, selalu cek legalitas lembaga atau produk keuangan dan konsultasikan setiap keputusan finansial yang besar”, kata H. Sulaiman.
Ia juga menekankan bahwa pemberdayaan perempuan dalam keuangan adalah salah satu prioritas pemerintah Kabupaten Luwu.
“Kami percaya bahwa perempuan yang cerdas finansial akan membuat dampak besar bagi kesejahteraan keluarga dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan”, tuturnya.
Lebih lanjut H. Sulaiman menuturkan, sebagai ujung tombak dalam rumah tangga, perempuan memiliki peran penting dalam mengatur keuangan keluarga mulai dari pengeluaran sehari-hari, pendidikan anak hingga menabung untuk kebutuhan masa depan.
“Semua seringkali dikelola oleh tangan-tangan bijak kaum ibu. Oleh karena itu, kemampuan mengelola keuangan dengan baik adalah kunci utama kestabilan ekonomi keluarga. Saya mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, serap ilmu dari para narasumber, bertanya jika ada yang belum dipahami dan jadilah agen perubahan lingkungan masing-masing. Karena perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil di rumah tangga”, tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan, Aryanto menjelaskan bahwa kehadirannya dalam kegiatan Edukasi Keuangan di Kabupaten Luwu adalah bagian dari kerjasama dengan OJK sebagai upaya dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan secara nasional.
“Jadi BPS diberi amanah dari OJK untuk melakukan survei tingkat literasi dan inklusi keuangan di masyarakat kita. Hasil dari tahun 2024 dan 2025 alhamdulillah literasi dan inklusi keuangan cukup baik meningkat. Literasi dari angka 65,43 persen meningkat menjadi 66,46 persen tahun 2025. Untuk inklusi keuangan meningkat dari 75,02 persen menjadi 80,51 persen”, ungkap Aryanto.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan oleh OJK untuk mensosialisasikan bagaimana masyarakat dapat berperan aktif menjangkau, memahami dan memanfaatkan lembaga-lembaga keuangan yang sudah diawasi oleh OJK.
“Masyarakat kita masih mengenal Pinjol, investasi bodong. Nah, inilah tugas OJK bagaimana meningkatkan literasi kepada masyarakat agar seluruh masyarakat memahami dan bisa mengakses keuangan yang ada di negara kita yang sudah diawasi oleh OJK dengan baik. Tentu, ini perlu adanya edukasi keuangan termasuk bagi ibu-ibu yang ada di Luwu”, lanjutnya.
Nurmasita, Asisten Direktur Madya OJK Sulselbar menjelaskan bahwa OJK secara aktif menyelenggarakan edukasi keuangan untuk perempuan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan perempuan dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarga, serta mendorong partisipasi mereka dalam sektor keuangan. Memberikan pemahaman tentang produk dan layanan keuangan, pengelolaan anggaran, perencanaan keuangan, serta investasi.












