Belopa, InfoPublik – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Luwu menggelar acara monitoring dan Evaluasi dengan Tema Ketahanan Ekonomi Bagi Pelaku Usaha Ekonomi Kecil dalam masa Pandemi covid19 di aula Kantor Bappeda Kelurahan Senga Kecamatan Belopa, Kamis (10/12/2020)
Kegiatan tersebut menghadirkan para pelaku UMKM diwilayah Kecamatan Belopa dengan narasumber Kepala Kejaksaan Negeri Luwu, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Koperasi, Perindustian dan UKM serta Tenaga Ahli Bupati Luwu Bidang Ekonomi dan Politik.
Membuka acara, Kepala Kesbangpol, H. Alim Bachry mengatakan bahwa kegiatan yang dikemas dalam bentuk dialog ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi persoalan ketahanan ekonomi di Kabupaten Luwu berdasarkan masukan dari peserta sebagai pelaku UMKM agar bisa memetakan persoalan dan mencari solusi terbaik
Kepala Kejaksaan Negeri Luwu, Erny Veronika Maramba selaku narasumber pertama mengatakan bahwa kegiatan Monitoring dan Evaluasi Ketahanan Ekonomi bagi pelaku UMKM sebagai salah satu bentuk dari perhatian Pemerintah Kabupaten Luwu untuk melaksanakan program pemerintah pusat yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional
“Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah program yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan diperintahkan kepada seluruh pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota supaya sama-sama bergerak melakukan Pemulihan Ekonomi secara serentak sebagai langkah dalam memulihkan kembali perekonomian negara yang mengalami gangguan ekonomi akibat Pandemi Covid-19”, kata Erny Veronika Maramba
Menurutnya, perlu adanya sikap untuk bergerak bersama dalam mengatasi yang namanya Resesi ekonomi agar ekonomi itu bertumbuh positif pada posisi 5 sampai 7 persen keatas. Akibat pandemi covid 19, ekonomi Indonesia turun hingga mencapai minus 5 persen.
“Bagi pelaku UMKM, melalui program PEN, mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memberi kemudahan dan bantuan. Ada namanya bantuan pinjaman modal usaha KUR dengan bunga ringan, ada pula Banpres senilai Rp. 2,4 juta, serta bantuan pinjaman modal usaha lainnya melalui koperasi, bumdes dan UPK. Silahkan para pelaku UMKM berkoordinasi dengan instansi terkait agar dapat dimediasi”, lanjutnya
Terkait dengan memediasi pelaku UMKM, Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Koperasi, Perindustian dan UKM kabupaten Luwu, Syahrir menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah meluncurkan program SiaPP Usaha Mikro (Sinergitas Stakeholder dalam Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro)
“Program ini bertujuan memediasi para pelaku UMKM dengan pihak terkait dalam mengajukan bantuan kredit usaha dan beberapa waktu lalu kami telah mengajukan sebanyak 98 bundel proposal bantuan kredit usaha bagi petani rumput laut yang ada di desa Paconne dan Lamunre kepada pihak Bank BRI Cabang Belopa. Bantuan Modal Usaha ini nantinya diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil produksi dari petani rumput laut”, kata Syahrir
Dalam melakukan aktivitas Monitoring dan Evaluasi bagi pelaku UMKM, Dinas Koperasi, Perindustian dan UKM kabupaten Luwu hingga saat ini masih melakukan pendataan para pelaku UMKM di Kabupaten Luwu
“Hingga saat ini kami telah mendata sebanyak 5.600 orang pelaku UMKM di Kabupaten Luwu dan diperkirakan akan bertambah karena pendataan sampai akhir desember tahun 2020 ini”, ungkap syahrir
Sementara itu, Tenaga Ahli Bupati, Amsal Sampetondok memberikan tips dan motivasi kepada pelaku UMKM agar terus melakukan inovasi terhadap usaha yang digelutinya terutama dalam hal kemasan produk dan teknik marketingnya dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju.