Belopa, InfoPublik – Sistem saraf dalam tubuh bisa mengalami gangguan akibat berbagai faktor, mulai dari trauma, infeksi, tumor, gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga kelainan aliran darah. Ketika terjadi penyakit pada sistem saraf, penderitanya bisa kesulitan untuk bergerak, berbicara, berpikir, bahkan hilang ingatan dan kelumpuhan. Untuk menekan resiko tersebut yang dapat terjadi pada pasien, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Guru Belopa secara resmi membuka ruang perawatan Saraf, Kamis (28/1/2021)
Dalam sambutannya, Direktur RSUD Batara Guru Belopa, dr Daud Mustakim mengatakan bahwa ruang perawatan saraf ini sangat diperlukan mengingat jumlah pasien dengan gangguan sistem saraf mengalami peningkatan yang cukup besar.
“Pada tahun 2013, RSUD telah melakukan pelayanan kesehatan bagi pasien gangguan sistem saraf namun pelayanannya hanya di Poliklinik atau rawat jalan. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2018 hingga sekarang, jumlah pasien terus meningkat, dimana dalam sehari bisa mencapai 40-70 orang pasien, sehingga untuk menjamin keselamatan dan observasi lebih lanjut bagi para pasien maka hari ini kita membuka ruang perawatan saraf yang diberi nama ruang Flamboyan”, jelas dr Daud Mustakim
Hal senada diutarakan pula dokter specialis saraf RSUD Batara Guru Belopa, dr Evi Irawati U, SpS Mkes, mengatakan bahwa pasien-pasien yang mengalami gangguan sistem saraf sangat membutuhkan observasi yang ketat untuk menjamin keselamatan pasien dan dapat lebih mengoptimalkan pelayanan
“Terima kasih atas respon dari Bapak Direktur RSUD Batara Guru yang membuka ruang perawatan ini, karena bagi pasien yang kritis atau emergency sangat dibutuhkan observasi ketat dan penanganan lebih lanjut untuk menekan resiko yang dapat terjadi pada pasien”, kata dr Evi
Di ruang perawatan ini, nantinya para pasien menempati ruangan berdasarkan tingkat gangguan saraf yang diderita, mulai dari ringan, sedang, hingga penderita gangguan saraf berat. Beberapa Jenis gangguan saraf yang biasa ditangani di Poli Saraf RSUD Batara Guru antara lain Stroke, Vertigo, Nyeri Kepala, Neuropati (Kram), Nyeri Punggung dan Kelumpuhan.
Pasien dengan gangguan sistem saraf berat yang memerlukan pemantauan atau observasi lanjut antara lain stroke dan tekanan darah tinggi
“Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit saraf ini terjadi karena terganggunya pasokan darah ke otak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Ketika sel-sel otak mulai rusak, penderita stroke dapat mengalami beberapa gejala, seperti mati rasa pada wajah, kesulitan dalam berbicara, berjalan, dan melihat, sakit kepala yang hebat, bahkan akan mengalami kelumpuhan sehingga sangat diperlukan observasi atau pemantauan dalam penanganannya”, Jelas dr Evi
Dirinya berharap, dengan adanya ruang perawatan ini, selain dapat memantau perkembangan pasien, dapat pula mengurangi waktu antrian bagi pasien yang ingin segera mendapatkan pelayanan. Atira Ibrahim SKep Ns ditunjuk untuk menjadi penanggung jawab ruang perawatan Saraf Flamboyan