Belopa, InfoPublik – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Sulsel Ke-355 serta Hari Jantung Sedunia Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Luwu menggelar Jalan Sehat dan Senam Jantung Sehat dilapangan Andi Djemma Belopa, Kelurahan Senga Kecamatan Belopa, Minggu (13/10/2024).
Acara dimulai dengan Jalan Sehat yang dilepas secara langsung oleh Penjabat Bupati Luwu, Drs. H. Muh. Saleh, M.Si didampingi oleh unsur forkopimda. Ratusan masyarakat, ASN dan non ASN mengikuti jalan sehat tersebut dengan menggunakan drescode berwarna putih hitam. Peserta berjalan sepanjang 3,55 kilometer sebagai simbolis usia Sulsel.
“Jalan Sehat ini sebagai rangkaian peringatan HUT Sulsel ke-355. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meraih rekor MURI bergerak serentak di 24 Kabupaten/Kota. Selain itu, bertujuan untuk mencapai tubuh yang sehat dengan melaksanakan pola hidup sehat di kalangan masyarakat dan menjadi ajang silaturahmi serta mempererat rasa kebersamaan”, jelas Muh. Saleh.
Pada kesempatan itu, Pj. Bupati Luwu juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran RSUD Batara Guru serta Dinas Pemuda dan Olahraga yang berkolaborasi menggelar Senam Jantung Sehat dalam rangka memperingati Hari Jantung Sehat Sedunia.
“Kematian akibat sakit jantung didunia terus meningkat, sehingga dengan bergerak dan menjaga pola hidup sehat kita bisa menghindari sakit jantung, tekanan darah tinggi dan kolesterol”, tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Batara Guru Belopa, dr. Daud Mustakim mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya dengan membangun gedung Cathlab atau Catheterization Laboratorium.
“Cath Lab atau disebut juga kateterisasi jantung merupakan tindakan atau prosedur medis. Catheterization Laboratory nantinya akan dilengkapi dengan banyak peralatan canggih dan modern untuk membantu dokter lebih mudah melakukan diagnostik terhadap pembuluh darah jantung maupun pembuluh darah lain dan selain sebagai alat diagnostik juga sebagai fasilitas terapi bagi pasien yang bermasalah dengan pembuluh darah jantungnya seperti pemasangan ring pada jantung, penutupan bocor pada jantung, pemasangan ring pada pembuluh darah lain”, jelas dr. Daud Mustakim.
Dr. Ayu Asri Devi Adityawati Sp.JP, FIHA, Alumni Universitas Brawijaya
Jurusan Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah selaku Ketua Pelaksana membawakan materi sosialisasi aplikasi Detak Jantung.
Dirinya menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Centre of Disease Control and Prevention (CDC), insiden penyakit jantung tercatat pada satu dari setiap 20 orang dewasa berusia di atas 20 tahun. Menelaah lebih dalam terkait penyakit jantung koroner (PJK) maka akan mendapatkan data prevalensi PJK di dunia telah meningkat dari 7% pada tahun 1980, menjadi 9,7% pada tahun 1990, dan 10,5% pada tahun 2000.
“Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019 menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian di dunia. Sekitar 17,9 juta orang meninggal akibat PJK pada tahun 2019. Angka ini merepresentasikan 32% dari seluruh kematian di dunia”, jelas dr. Ayu
Statistik Kabupaten Luwu tahun 2023 menunjukkan angka kesakitan sebesar 17.75%. Gaya hidup masyarakat yang gemar mengkonsumsi makanan bersantan dan daging seperti coto dan konro serta rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat menjadi cikal bakal penyakit jantung dan pembuluh darah.
“Selama saya bekerja sebagai dokter spesialis jantung di RSUD Batara Guru, ada peningkatan pasien rawat inap dan rawat jalan dalam 2 tahun. Pasien datang dengan tekanan darah lebih dari 200 mmhg adalah hal yang biasa saya temukan bahkan banyak diantara mereka yang santai dengan kondisi tersebut”, ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, diperlukan langkah nyata untuk mulai menjaga jantung. Dan dengan mengusung tema ”Use Heart For Action” dalam memperingati Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada akhir september lalu, diharapkan untuk terus mengambil langkah dalam menjaga atau memperbaiki kesehatan jantung. Langkah tersebut dapat berupa aktif bergerak, menghindari merokok dan memulai konsumsi makanan dan minuman yang sehat sehingga dapat menjauhi penumpukan kolestrol.
“Selain itu kami juga beraksi untuk berusaha memperkenalkan aplikasi jantung bagi masyarakat awam sehingga mempermudah akses bagi masyarakat untuk mendapatkan pertolongan terkait jantungnya. Aplikasi ini merupakan bukti nyata aksi kami dengan mengkombinasikan ilmu dan teknologi untuk jantung sehat Kabupaten Luwu”, tutup dr. Ayu