Belopa, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Luwu melaksanakan upacara peringati Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023 yang dipusatkan di lapangan Andi Djemma Belopa, Selasa (12/12/2023).
Kegiatan ini merupakan puncak acara peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023 tingkat Kabupaten Luwu yang dihadiri langsung oleh Bupati Luwu, Dr. Drs. H. Basmin Mattayang, MPd, unsur Forkopimda, Ketua TP-PKK, Ketua PGRI, para Kepala Sekolah dan Guru se Kabupaten Luwu.
Acara diawali dengan parade Smafore yang dipersembahkan oleh Pramuka gugus depan pangkalan 05.011 dan 05.012 SMP Negeri 3 Belopa sebagai ungkapan terima kasih atas dedikasi para guru di seluruh Indonesia yang telah mendidik dan mencerdaskan anak-anak bangsa khususnya putra putri Tanah Luwu.
Pada kesempatan ini pula, Bupati Luwu, H Basmin Mattayang menyerahkan sertifikat penghargaan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Luwu kepada guru-guru berprestasi. Apresiasi diberikan kepada guru dengan kategori Fasilitator Program Sekolah Penggerak, Fasilitator Program Guru Penggerak, Pengajar Praktek Guru Penggerak Angkatan 7, Guru Penggerak Angkatan 7, Kepala Sekolah Dedikatif Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Selatan, Komunitas Belajar (Kombel) dalam Sekolah Favorit 1 Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2023, Kombel Sisola SDN Barowa, Kес. Bua.
Selanjutnya, Kategori Penggerak Komunitas Belajar Guru Pada Program Bergema Kemendikbudristek RI, Guru dengan sertifikat terbanyak di platform merdeka mengajar, Pencipta Gerak Senam Kreasi Wajib pada satuan pendidikan lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu serta satuan pendidikan sertifikat terbanyak di platform merdeka mengajar.
Selain itu, Ketua TP-PKK yang juga merupakan Bunda PAUD Kabupaten Luwu, Dr. Hj. Hayarna Hakim menyerahkan penghargaan kepada pemenang Lomba Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Tingkat SD dan Lomba Olimpiade Nasional tingkat kabupaten pada jenjang SMP.
Bupati Luwu yang membacakan sambutan seragam Mendikbudristek RI mengatakan Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil dicapai bersama dalam empat tahun terakhir.
“Pada tahun pertama Merdeka Belajar, Ujian Nasional dihapus dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Kita menerapkan Assesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi sefta karakter murid,” ucap H Basmin Mattayang.
Di tahun berikutnya, diluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Assesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.
“Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka,” lanjutnya
Selanjutnya, terobosan besar dihadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata. Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Luwu, Drs. H Amang Usman menyerahkan secara simbolis donasi bantuan PGRI untuk Palestina senilai Rp. 526.686.500,- kepada Bupati Luwu yang kemudian akan disalurkan melalui lembaga yang menangani bantuan kemanusian untuk Palestina.
Donasi ini terkumpul melalui gerakan massif Save Palestina, yang dilakukan yang digagas oleh PGRI dan disambut baik oleh dinas pendidikan Kabupaten Luwu. Para guru anggota PGRI dan seluruh PTK lingkup Dinas Dikbud, diajak untuk menggaungkan aksi ini di satuan pendidikan masing-masing, dengan mengajak teman- teman dan para peserta didik untuk melahirkan rasa empati, simpati dan peduli kepada sesama. Momen ini diawali sejak 1 November 2023. Setiap hari para peserta didik di setiap kelas dan sekolah menyisihkan sebagian uang jajan untuk donasi Palestina.