Belopa, Luwu — Bupati Luwu, H. Patahudding, mengajak para pengusaha dan petani kopi untuk meningkatkan produksi sekaligus menjaga kualitas Kopi Arabika Latimojong sebagai komoditas kebanggaan Kabupaten Luwu. Harapan tersebut disampaikan saat menghadiri pemaparan program kerja oleh Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Latimojong Kabupaten Luwu, Brigjen TNI (Purn.) Muslimin Akib, di Aula Pertemuan Hotel Belia, Kota Belopa, Senin (24/11/2025).
Kegiatan dihadiri oleh Ketua dan anggota DPRD Luwu, Unsur Forkopimda, para Kepala OPD, Camat Latimojong, para Kepala Desa se Kecamatan Latimojong dan perwakilan PT. Masmindo Dwi Area (MDA).
Dalam sambutannya, Bupati H. Patahudding menyampaikan apresiasi atas langkah MPIG dalam memperkuat pengelolaan dan pengembangan kopi Latimojong.
“Saya sebagai Bupati Luwu, atas nama pemerintah daerah, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pengurus MPIG atas kegiatan hari ini,” ujar Bupati.
Bupati juga menuturkan bahwa pemerintah pusat tahun ini telah menyalurkan bantuan bibit kopi untuk wilayah Latimojong. Ia meminta Dinas Pertanian,Camat Latimojong dan pemerintah desa untuk segera melakukan pendataan calon petani dan calon lahan (CPCL) guna memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.
Menurut Bupati, keberadaan Indikasi Geografis (IG) Kopi Arabika Latimojong harus menjadi landasan bagi upaya menjaga identitas, kualitas, dan nama besar kopi yang berasal dari Kabupaten Luwu.
“Selama ini bahan baku banyak keluar dari Kabupaten Luwu, tetapi nama daerah lain yang dikenal. Ke depan, setiap produk harus tetap melekatkan nama ‘Luwu’. Kopi kita harus menjadi kebanggaan daerah,” tegasnya.
Bupati menekankan pentingnya peningkatan produksi sejalan dengan peningkatan kualitas. Ia mencontohkan bahwa permintaan kopi Latimojong kerap tidak terpenuhi karena minimnya stok.
“Biar kualitasnya bagus, kalau produksinya kurang tetap bermasalah. Saya pernah mau membeli kopi, tetapi diminta menunggu sampai bulan lima karena tidak tersedia. Ini harus kita benahi,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2026, Kabupaten Luwu akan menerima bantuan 8 juta bibit kakao, yang siap disalurkan sepanjang tersedia CPCL dan peta polygon lahan.
Bupati menargetkan Kecamatan Latimojong menjadi sentra kopi dalam 2–3 tahun ke depan, dengan mengoptimalkan kembali lahan-lahan kopi yang sebelumnya ditinggalkan.
Bupati Luwu periode 2009-2014 dan 2014-2019, H. Andi Mudzakkar, turut memberikan pandangan terkait karakteristik kopi. Ia menjelaskan bahwa rasa kopi dipengaruhi oleh racikan (barista), alat yang digunakan, dan faktor geografis.
Ia juga menekankan pentingnya legalitas dan lisensi untuk produk kopi berbasis IG.
“Kopi Latimojong tidak bisa berkembang besar tanpa lisensi yang jelas. Ini harus dipastikan oleh pemerintah daerah,” terangnya.
Sementara itu, Ketua MPIG, Brigjen TNI (Purn.) Muslimin Akib dalam pemaparannya menyampaikan sejumlah program utama MPIG, yaitu Program Utama meliputi Peningkatan produksi kopi melalui pembersihan gulma, pemangkasan, pemupukan organik, pengendalian hama, peningkatan intensitas sinar matahari 70%, peremajaan tanaman (tempel pucuk, pangkas total, tanam bibit baru).
Selanjutnya untuk Peningkatan kualitas dengan penggunaan bibit unggul, perawatan intensif dan panen selektif (memetik buah merah, bukan hijau). Untuk
pemasaran kopi dilakukan secara terstruktur dan berbasis IG.
Selain program utama, MPIG juga mengembangkan program pendukung seperti Pengembangan peternakan (kambing, sapi) sebagai penyedia pupuk organik, Pengembangan perikanan darat dari aliran sungai, Peternakan lebah madu, Penanaman pohon aren dan Pengembangan pariwisata Latimojong, khususnya di wilayah Ulusalu yang memiliki potensi air terjun.
Kegiatan ditutup dengan Penyerahan buku program kerja oleh ketua MPIG kepada Bupati Luwu, Ketua DPRD Luwu dan Bupati Luwu periode 2009-2014 dan 2014-2019.
