Belopa, InfoPublik – Penjabat Bupati Luwu, Drs. H. Muh. Saleh, M.Si membuka secara resmi Pertemuan Evaluasi Intervensi Spesifik Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Luwu yang dilaksanakan di Aula Hotel Belia Belopa, Senin (04/112024).
Pertemuan tersebut selain dihadiri oleh Para Kepala OPD terkait, Camat, Kepala Desa, Lurah, Para Kepala Puskesmas beserta staf ahli gizinya, hadir pula Tim Survei Status Gizi Indonesia 2024 dari Kementerian Kesehatan RI.
Dalam pertemuan, Muh. Saleh mengatakan, bahwa dirinya diberi amanah menjadi Penjabat Bupati Luwu oleh Kementerian dalam Negeri RI untuk mengawal proses transisi pemerintahan di Kabupaten Luwu.
“Selain mengawal proses transisi pemerintahan, saya juga diamanahkan untuk menekan laju inflasi, mengurangi angka kemiskinan ekstrim, melakukan penanganan terhadap stunting dan mendorong kemandirian desa dengan penguatan ketahanan pangan”, kata Muh. Saleh.
Muh. Saleh juga mengungkapkan bahwa setiap 3 (tiga) bulan sekali, Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri melakukan evaluasi terhadap kinerjanya termasuk didalamnya terkait bagaimana Pemerintah Kabupaten Luwu melakukan upaya intervensi spesifik penanganan stunting.
“Kementerian Kesehatan melalui badan kebijakan pembangunan kesehatan kembali melaksanakan SSGI 2024, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi balita (stunting, wasting, underweight, dan obesitas) dan determinannya. Pada kesempatan ini telah hadir Penanggung Jawab Teknis dan Enumerator SSGI tahun 2024 yang akan melaksanakan kegiatan survei di Kabupaten Luwu”, ucapnya.
Nantinya, hasil dari SSGI tahun 2024 akan menjadi evaluasi status gizi balita berdasarkan intervensi yang telah dilaksanakan oleh Kabupaten Luwu. Baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif.
“Untuk itu, kami mengharapkan komitmen dan dukungan seluruh stakeholder yang hadir pada hari ini untuk dapat mengawal pelaksanaan survei ini dan memastikan prosesnya berjalan lancar. semoga hasilnya sesuai apa yang kita harapkan bersama, untuk mewujudkan generasi Kabupaten Luwu yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas”, tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Rosnawary, M.Tr, Adm.Kes melaporkan, kegiatan Pertemuan Evaluasi Intervensi Spesifik Stunting kali ini menjadi langkah penting untuk mengidentifikasi keberhasilan intervensi spesifik stunting, tantangan, dan perbaikan yang diperlukan.
“Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan adalah menganalisis data hasil intervensi spesifik, diskusi, dan merencanakan tindak lanjut hasil evaluasi. Disamping itu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penerimaan Penanggung Jawab Teknis dan Enumerator Survey Status Gizi Indonesia tahun 2024”, jelas dr. Rosnawary.
Dalam pemaparannya, Anjuna Jemah, S.Gz, selaku Penanggungjawab Teknis Survei Status Gizi Indonesia 2024 di Kabupaten Luwu mengatakan bahwa dirinya bersama Tim SSGI akan melakukan survey pada 67 Desa dari 22 Kecamatan yang ada dalam wilayah kabupaten Luwu. Tim yang terdiri dari 8 (delapan ) orang akan melakukan survey selama 40 hari.
“Tahap pemilihan sample dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah memilih blok sensus dan tahap kedua adalah memilih rumah tangga. Dalam tahap kedua, memilih 10 rumah tangga balita hasil pemutakhiran/updating SSGI secara systematic sampling dengan implicit stratification menurut tingkat pendidikan Kepala Rumah Tangga”, jelasnya.