Belopa, InfoPublik – Bupati Luwu, H Basmin Mattayang mengambil sumpah jabatan 11 orang kepala sekolah dan 4 orang guru madya lingkup pemerintah kabupaten Luwu di ruang kerjanya, kamis (5/12/2019)
Dalam sambutannya Bupati Luwu meminta kepada seluruh kepala sekolah dan guru baik ditingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap siswanya.
“Setelah pelantikan ini saya harapkan para kepala sekolah dan guru agar lebih menekankan penanaman karakter dalam diri siswa dan lebih meningkatkan pengawasan terhadap siswa terutama bagi mereka yang membawa Handphone (HP) ke sekolah”, kata H Basmin Mattayang.
Menurut Bupati Luwu, penanaman karakter bagi siswa itu sangat penting, mengingat era globalisasi dan modernisasi saat ini sangat banyak mempengaruhi sifat dan karakter siswa sehingga budaya ‘sipakatau’ atau sifat menghormati siswa kepada gurunya sedikit demi sedikit terkikis oleh zaman dan akhirnya hampir punah.
“Sekarang ini, sudah langkah kita lihat siswa yang berjalan di hadapan gurunya yang mengucapkan kata ‘tabe’ (permisi), begitu pula pada anak-anak terhadap orang tuanya di rumah sehingga budaya ini perlu kita kembalikan”, tegas H Basmin Mattayang .
Terkait dengan pengawasan, Bupati Luwu meminta agar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran untuk melarang siswa SMP membawa kendaraan bermotor roda dua ke sekolah dan mengawasi siswi-siswi yang menggunakan HP yang harganya mencapai Rp.7 juta rupiah keatas.
“Kepada Kadis Pendidikan agar segera mengeluarkan surat edaran untuk melarang siswa SMP membawa kendaraan bermotor roda dua ke sekolah. Dan bagi kepala sekolah dan guru agar senantiasa melakukan pengawasan terhadap siswi-siswi yang menggunakan HP diatas harga Rp. 7 jutaan keatas. Hal ini perlu kita waspadai karena telah banyak contoh yang dapat kita temui di media sosial berita-berita yang terkadang hanya karena keinginan dan persaingan antara siswi-siswi untuk tampil mewah dan gaya hidup yang serba glamor sehingga mereka menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk dengan ‘menjual diri’, Nauzubillahi minzalik, semoga hal ini tidak terjadi pada anak didik kita”, terang H Basmin Mattayang