Belopa, InfoPublik – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Luwu menggelar simulasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana sebagai rangkaian peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, jumat (26/4) di Lapangan Andi Djemma Belopa.
Dihadiri sejumlah anggota Forkopinda, seperti Perwira Penghubung (Pabung) Luwu Kodim 1403 Sawerigading, Mayor Arm Syafaruddin, Wakapolres Luwu, Kompol Abraham Tahalele dan kepala OPD Se-Kabupaten Luwu, kegiatan dimulai dengan Apel Pasukan.
Staf Ahli bidang Sosial, Politik dan Hukum merangkap Plt BPBD Luwu, Lukman P selaku Inspektur membacakan pidato seragam Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
“Tren bencana Indonesia terus meningkat setiap tahun. Tahun 2018 tercatat 2572 kejadian bencana yang mengakibatkan 4814 orang meninggal dunia dan hilang, 21.064 luka-luka dan 10,2 juta orang mengungsi serta kerugian mencapai 100 trilliun rupiah”, jelas Lukman
Lebih lanjut Lukman menjelaskan bahwa simulasi yang dilakukan oleh Tim Gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Tagana, Senkom dan PMI hari ini sebagai bentuk kesiapsiagaan dan penanganan bencana.
“BNPB menginisiasi gerakan peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Hari ini simulasi yang akan dilakukan memperlihatkan bagaimana menentukan rambu dan jalur evakuasi yang aman serta titik kumpul. Melatih evakuasi dengan tenang dan tidak panik merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi ancaman bencana”, jelas Lukman.
Selain itu, pendidikan kewaspadaan dini wajib dilakukan mulai dari rumah. Peran Ibu dan perempuan menjadi sangat penting. Peran Ibu dan perempuan dipilih karena memiliki sifat melindungi, aktif dalam kelompok sosial dan merupakan sosok pembelajar. Apalagi saat ini perempuan termasuk salah satup kelompok yang paling banyak menjadi korban bencana karena kurangnya pemahaman akan resiko dan belum memiliki kapasitas dalam penanganan bencana.